Proses verifikasi SBU menjadi kunci penting dalam memastikan keberlanjutan usaha. Utamanya usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan konsultasi. Untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek usaha, perusahaan perlu mengantongi SBU.

Lembaga sertifikasi SBU mengeluarkan dokumen ini sebagai bukti resmi yang menerangkan bahwa suatu perusahaan telah memenuhi standar. Lantas, apa saja fungsi dan dokumen yang diperlukan untuk mengurus SBU? Berikut penjelasan lengkap terkait SBU.

Apa Itu SBU?

Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah dokumen resmi yang memuat pengakuan formal terkait kompetensi dan kualifikasi usaha. Dokumen ini kerap dibutuhkan oleh perusahaan yang terlibat dalam proyek-proyek besar.

Lalu, SBU berlaku berapa tahun? Sertifikat ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Setelah habis masa berlakunya, perusahaan wajib memperpanjang atau memperbaharui SBU.

Fungsi SBU

Selain berguna dalam keikutsertaan proyek-proyek besar, SBU ternyata juga memiliki fungsi lainnya. Perusahaan yang tidak memiliki SBU sering kali dihadapkan dengan konsekuensi-konsekuensi merugikan.

1. Bukti Kompetensi Usaha

Sertifikasi SBU nantinya memuat bukti legal yang menerangkan kompetensi usaha. Perusahaan yang sudah memiliki SBU bisa menjalankan kegiatan usahanya secara sah. Artinya, kompetensi usaha perusahaan tidak perlu diragukan lagi oleh klien.

2. Kualifikasi Keikutsertaan Tender

Nomor SBU terbaru sering kali dibutuhkan untuk mengikuti proyek-proyek besar. Baik proyek yang berasal dari pemerintah maupun pihak swasta. Jika tidak memiliki SBU, perusahaan terancam tidak bisa berkontribusi pada proyek tertentu.

3. Memperluas Jaringan Bisnis

Perusahaan yang sudah melewati tahapan verifikasi SBU memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperluas kemitraan bisnis. Dokumen ini juga menjadi syarat penting untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain.

Beberapa Jenis Klasifikasi dari SBU

Di bawah ini terdapat penjelasan lengkap mengenai beberapa klasifikasi SBU. Mulai dari SBU konstruksi hingga SBU spesialis. Setiap klasifikasi memiliki perbedaan tersendiri sehingga tidak bisa disamaratakan.

1. SBU Konstruksi

Klasifikasi yang pertama dikhususkan untuk perusahaan yang bergerak di bilang pelaksanaan jasa konstruksi. Misalnya saja pembangunan gedung, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya. Biaya sertifikasi SBU konstruksi juga tidak terlalu tinggi.

2. SBU Konsultan Konstruksi

Jasa konsultan konstruksi mempunyai SBU tersendiri. Pada dasarnya, jasa konsultan konstruksi justru menangani tahapan perencanaan, pengawasan, dan manajemen proyek konstruksi.

3. SBU Konsultan Non-Konstruksi

Tidak jauh berbeda dengan sertifikasi SBUJK, perusahaan yang bergerak di bidang non-konstruksi juga memerlukan dokumen SBU. Misalnya saja perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, teknologi, hukum, dan lingkungan.

4. SBU Spesialis

Terakhir, terdapat klasifikasi SBU spesialis. Dokumen ini diperlukan bagi perusahaan yang memerlukan verifikasi usaha di bidang keahlian khusus. Contohnya perusahaan yang bergerak di bidang instalasi listrik dan tata lingkungan.

Dokumen Wajib dalam Proses Verifikasi SBU

Dalam proses verifikasi SBU terdapat beberapa dokumen wajib yang perlu dipenuhi oleh perusahaan. Dokumen-dokumen nantinya berguna sebagai data tambahan yang diperlukan oleh lembaga terkait.

1. Data Penjualan Tahunan

Di dalam tata cara membuat SBU online, perusahaan membutuhkan data laporan penjualan tahunan sebagai syarat utama. Data ini menerangkan rekam jejak perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Data Keanggotaan Asosiasi

Perusahaan jasa konstruksi yang mengajukan permohonan SBU melalui OSS memerlukan data keanggotaan asosiasi profesi. Bukan sekedar formalitas, tanda anggota menunjukkan pengakuan resmi yang menerangkan profesionalitas.

3. Data Penyediaan Peralatan

Tidak tertinggal, perusahaan juga disarankan untuk melampirkan data terkait ketersediaan peralatan. Meliputi daftar mesin, alat berat, hingga perlengkapan pendukung lainnya. Data ini terbilang penting karena menunjukkan kapasitas operasional perusahaan.

4. Data Kemampuan Keuangan

Selain data penjualan tahunan, perusahaan membutuhkan data kemampuan keuangan yang terperinci. Meliputi laporan aset, liabilitas, hingga modal. Dokumen ini menjadi bahan awal untuk menilai kelayakan finansial perusahaan.

Lakukan Verifikasi SBU Sekarang Juga!

Bagi perusahaan yang membutuhkan bantuan dalam mengurus verifikasi SBU, Legalist siap membantunya. Tidak hanya mendampingi proses pengurusan SBU, tim Legalist juga ikut serta memastikan dokumen legalitas pendukung lainnya.

Meliputi akta, NPWP, hingga NIB yang sesuai dengan ketentuan. Lakukan konsultasi terlebih dahulu melalui Instagram agar lebih mudah. Dengan adanya SBU, kegiatan usaha berjalan lebih lancar dan efisien.