Ada banyak bidang usaha yang digeluti oleh masyarakat dunia termasuk Indonesia, salah satunya adalah usaha manufaktur. Faktanya, bidang usaha ini sangat umum, terutama pasca revolusi industri dan mulai berkembang bersamaan dengan kemajuan teknologi.

Singkatnya, kegiatan operasional di bidang usaha manufaktur adalah memproduksi raw materials menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Penjelasan lebih lengkap tentang pengertian, ciri, contoh, dan perizinannya bisa Anda temukan di bawah ini!

Pengertian & Tujuan Usaha ManufakturΒ 

Seperti apa yang sudah disinggung di atas, manufaktur adalah proses produksi dari barang mentah menjadi barang setengah jadi atau jadi. Pada umumnya, proses ini dilakukan di tempat tertentu seperti pabrik dan memakai berbagai mesin berteknologi tinggi.

Biasanya, produsen melakukan kegiatan ini dalam skala besar, rata-rata bisa ratusan hingga ribuan produksi di setiap harinya. Tujuan usaha manufaktur yang paling utama adalah untuk memasarkan produk dengan harga atau nilai jual yang lebih tinggi.

Salah satu contoh perusahaan manufaktur adalah pembuatan nugget kemasan. Pada awalnya, produk terdiri dari bahan mentah seperti daging ayam, tepung terigu, tepung roti, dan seterusnya. Asumsikan harga jual total dari semua bahan mentah tersebut Rp2 juta.

Setelah proses manufacturing selesai dan bahan mentah berubah menjadi barang setengah jadi berupa nugget, nilai jualnya secara otomatis akan naik. Asumsikan nilai jual totalnya menjadi Rp10 juta, membuat Anda mendapat keuntungan kotor senilai Rp8 juta.

Inilah salah satu alasan mengapa usaha manufaktur sangat populer, mengingat keuntungannya yang menggiurkan. Contoh perusahaan yang sukses di bidang usaha ini pun sangat banyak, misalnya seperti Astra, Indofood, Wings, Unilever, dan berbagai brand lain.

Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mungkin sudah memahami beberapa ciri-ciri perusahaan manufaktur. Namun, jika Anda masih bingung tentang ciri-cirinya, maka Anda bisa memahami penjelasan berikut untuk mengenalinya!

1. Kegiatan Operasional Utama Berupa Produksi Barang

Penting untuk Anda ketahui bahwa kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah memproduksi barang berskala besar hingga nilai jualnya bertambah. Barang ini bisa berupa apa saja, namun yang paling umum adalah tekstil, otomotif, farmasi, dan lain-lain.

Pada umumnya, proses produksi akan dilakukan di tempat tertentu, di Indonesia Anda akan mengenal tempat tersebut dengan nama pabrik. Bahkan, di sini ada beberapa kawasan industri khusus pabrik seperti Cikarang, Karawang, dan beberapa daerah lainnya.

2. Selalu Punya Stok Barang

Selain itu, usaha manufaktur juga berkaitan erat dengan stok barang, entah itu barang mentah, setengah jadi, atau jadi. Hanya dengan cara ini proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan efektif tanpa ada hambatan atau halangan apapun yang berarti.

Produsen akan membutuhkan stok raw materials untuk produksi, sedangkan stok barang setengah jadi dan barang jadi untuk pemasaran. Stok barang-barang ini harus selalu ada, tidak boleh tidak ada karena dapat membuat proses produksi berhenti seluruhnya.Β 

3. Pendapatan Perusahaan Berasal dari Penjualan Barang

Karena merupakan perusahaan manufaktur, pendapatan utama perusahaan akan berasal dari penjualan barang. Perusahaan milik Anda akan mendapat keuntungan dari margin antara harga beli raw materials dan harga jual barang jadi.

Hal inilah yang membedakannya dengan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pada perusahaan jasa, Anda biasanya akan menjual skill bukan berupa barang. Jadi, tidak ada margin harga beli dan harga jual yang harus Anda pertimbangkan, namun harga skillnya.

Perizinan untuk Mendirikan Perusahaan ManufakturΒ 

Setelah tahu usaha manufaktur adalah apa dan bagaimana ciri-cirinya, Anda juga harus tahu apa saja perizinannya. Selain hal-hal basic seperti akta pendirian perusahaan, NIB, NPWP, dan perizinan sejenis, ada beberapa tambahan perizinan lain.Β 

Misalnya seperti IUI yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal di bawah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan). Anda juga perlu mengurus Amdal dan beberapa perizinan sejenisnya.

Untungnya, kini sudah ada Legalist.id yang bisa membantu Anda mengurus semua perizinan yang berkaitan dengan usaha manufaktur. Karena itu, hubungi tim kami sekarang juga atau kunjungi IG Legalist untuk informasi lebih lanjut mengenai jasa kami!